Kamis, 11 Februari 2010

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

hakikat manusia mempunyai arti Berbicara tentang manusia maka satu pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum memperoleh jawaban yang memuaskan adalah pertanyaan tentang siapakah manusia itu. Banyak teori telah dikemukakan, di antaranya adalah pemikiran dari aliran materialisme, idealisme, realisme klasik, dan teologis.

Aliran materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu-satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini, sementara manusia juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini.

Sedangkan aliran idealisme beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Aliran realisme klasik beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian, dan aliran teologis membedakan manusia dari makhluk lain karena hubungannya dengan Tuhan.

Di samping itu, beberapa ahli telah berusaha merekonstruksikan kedudukan manusia di antara makhluk lainnya. Juga berusaha membandingkan manusia dengan makhluk lainnya. Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa semua makhluk mempunyai dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam gen mereka.

Sementara yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kemampuan manusia dalam hal pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih berkembang daripada pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan manusia mengembangkan eksistensi kemanusiaannya.

Sifat hakekat manusia diartikan sebagai ciri yang karakteristik yang secara Panispal (bukan hanya gradual) membedakan manusia dengan hewan. Meskipun manusia dengan hewan banyak sekali persamaan dilihat dari segi biologisnya. Sehingga beberapa filosofis seperti ‘socrates’, menamakan manusia dengan Zoon Politics (hewan yang bermasyarakat), dan Max Seaheller menggambarkan manusia sebagai DAS kranke tier yang sakit yang selalu gelisah dan bermasalah. (drijartara).
Dan apabila kita lihat perbedaan manusia dengan hewan secara gradualnya yaitu : suatu perbedaan dengan melalui rekayasa – rekayasa dapat dibuat menjadi sama keadaanya. Misalnya Air dengan perubahan tempratur / suhu sehingga dapat berubah menjadi es batu. Itulah tempat perbedaan manusia dengan hewan apabila dilihat dari sisi gradualnya atau partisifatnya.
(sumber : http://sosial-budaya.blogspot.com/2009/05/hakekat-manusia-dan-kebudayaan.html)


contoh uraian tentang hakikat manusia :



KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang eropa barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajah dunia, menguasai wilayah luas di afrika,Asia san Oseania. Dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutkan kebudayaan Timur, sebagai lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mekeka sebut kebudayaan Barat.
(sumber : http://mamannmancee.ngeblogs.com/2009/10/01/tugas-ilmu-budaya-dasar/)

berikut contohnya :

"Pertemuan antara budaya barat ( para wisatawan) dan budaya Timur yang harmonis yang tidak saling meniadakan. Mestinya RUU pornografi mencontoh kehidupan masyarakat Bali dalam interaksi dengan budaya lain, bukannya mengambil nilai-nilai dari negeri jauh, yang lalu menghilangkan budaya lokal yang sudah dianut nenek moyang sejak lama"
(sumber : http://moche.blog.friendster.com/)

BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM MANUSIA :

6. Subsadar freud
5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesadaran yang dinyatakan konsep manusia berjiwa selaras
3. Lingkungan hubungan karib
2. Lingkungan hubungan berguna
1. Lingkungan hubungan jauh
0. Dunia luar

Berikut diatas merupakan bagan psiko-sosiogram manusia menurut Prof.Dr.koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan.
Sampai sekarang, ilmu psikologi di Negara Barat mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-meetode dan alat-alat untuk menganalisis secara mendetail variasi jiwa individu.
Menurut Francis L.K.Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran 7, 6, 5, dan 4 yang menggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran 3.
(sumber : http://dschandradewi.ngeblogs.com/2009/10/01/tugas-ilmu-budaya-dasar/)

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

contoh Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

(sumber : http://asiaaudiovisualrb09noorhidayah.wordpress.com/2009/06/15/7-tari-pendet-dari-kota-bali/)

contoh lain Tari Jaipong sendiri mulanya hanyalah tari untuk hiburan semata di wilayah Bandung. Namun saat pertama kalinya ditampilakan di station TVRI Nasional Tari Jaipong pun kini dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Tarian Traditional Jawa Barat.



(sumber : http://giozamzam.blogspot.com/2009_06_01_archive.html)

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a. Sistem religi yang meliputi:
  • sistem kepercayaan
  • sistem nilai dan pandangan hidup
  • komunikasi keagamaan
  • upacara keagamaan

b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
  • kekerabatan
  • asosiasi dan perkumpulan
  • sistem kenegaraan
  • sistem kesatuan hidup
  • perkumpulan

c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
  • flora dan fauna
  • waktu, ruang dan bilangan
  • tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
  • lisan
  • tulisan

e. Kesenian yang meliputi:
  • seni patung/pahat
  • relief
  • lukis dan gambar
  • rias
  • vokal
  • musik
  • bangunan
  • kesusastraan
  • drama

f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
  • berburu dan mengumpulkan makanan
  • bercocok tanam
  • peternakan
  • perikanan
  • perdagangan

g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
  • produksi, distribusi, transportasi
  • peralatan komunikasi
  • peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
  • pakaian dan perhiasan
  • tempat berlindung dan perumahan senjata
(sumber : http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=56&fname=sej103_04.htm)


WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1. Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3. Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

Tidak ada komentar: